Untuk Kepentingan Umum

Akhir Tahun, Safar Arroyyan Travelindo Berangkatkan 500 Jamaah

Keberangkatan Jemaah umroh akhir tahun ini cukup banyak. Inibisa dibuktikan dari jumlahnya yang mencapai ratusan jemaah di satu travel. SepertiSafar Arroyan Travelindo yang memberangkatkan hingga 500 jemaah untuk bulan Desember saja.

Keberangkatannya dibagi dalam empat kelompok hingga akhir Desember nanti. Banyaknya jemaah yang berangkat membuktikan kalau Safar Arroyyan Travelindo merupakan travel umroh yang sangat dipercaya publik.

Pemilik Safar Arroyan Travelindo Hj Listifa mengatakan,  dalam bisnis travel yang dijual adalah kepercayaan dan kenyamanan. Nah, dirinya bersyukur kalau jemaah yang mempercayakan di travel miliknya cukup banyak hingga ratusan jemaah untuk satu bulan saja.

“Ini sebuah kepercayaan yang harus kami bayar dengan peningkatan layanan dan kualitas yang mumpuni,” katanya, disela-sela keterangan pers, di kawasan Serpong, kemarin.

Listifa mengatakan, para jemaah tidak hanya berangkat umroh ke tanah suci saja, tetapi ada juga yang ke Turki. Jadi paket yang ditawarkan memang ada umroh plus, yakni selain ke Mekah dan Madinah juga lanjut sampai Turki. Jemaah bisa menikmati wisata religi di kawasan Timur Tengah dengan pelbagai keindahannya.

“Kita harapannya mereka puas dan senang setelah ikut umroh. Apalagi dengan fasilitas yang kita berikan ini,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan, pihaknya juga memberikan umroh gratis kepada dua hafiz Quran, yakni Kenia Alisya Putri dan Nur Syahwa Syaqila. Keduanya merupakan peserta yang lolos 24 besar dan delapan besar lomba hafiz di salah satu televisi swasta nasional.

Ia mengatakan, pemberian umroh gratis ini bagian dari sedekah umroh. Dua hafiz tersebut merupakan orang-orang luar biasa yang memberikan inspirasi. Dimana sejak kecil mereka sudah hafal Quran.

“Semangat ini yang kita ingin tularkan kepada jemaah. Makanya dua hafiz itu kita berangkatkan umroh secara gratis,” katanya.

Kenia Alisya Putri mengataku senang bisa ikut umroh. Menurutnya ini sebuah panggilan yang luar biasa dan tidak boleh disia-siakan. “Pastinya bangga dan senang bisa pergi ke tanah suci,” imbuhnya.

Ditanya akan berdoa apa di Mekah, dengan polos ia menjawab, untuk kesehatan orangtua, dan saudara-saudaranya. Gadis sembilan tahun yang bercita-cita menjadi guru ini mengaku sudah dari kecil menghafal Quran. “Maka itu saya ingin menularkan semangat menghafal Quran,” imbuhnya.

Sikap serupa juga disampaikan Nur Syahwa Syaqila. Ia mengaku bisa menghafal Quran sejak enam tahun silam. Metodenya adalah dengan mendengarkan rekaman Quran yang diberikan oleh neneknya. “Dari audio ini saya belajarnya. Setiap hari mendengarkan. Lama-lama jadi hafalnya,” kata difabel berusia sembilan tahun ini. (firda)  

Berita Lainnya