Hidroponik atau tanaman dengan media air sedang dilakukan sejumlah masyarakat Kota Tangerang. Masyarakat antusias menyambut program yang digulirkan Pemerintah Kota Tangerang itu namun terkendala biaya.
Hasil rapat pleno Dewan Ketahanan Pangan Kota Tangerang menghasilkan solusi membuat hidroponik itu murah. Sehingga semua masyarakat bisa melakukan.
Hari Prayitno, penyuluh pertanian dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi Jakarta Selatan, memperkenalkan temuannya Hidroponik Generik.
Menurutnya, hidroponiknya sangat murah, meriah, mudah dan menyenangkan. “Bisa dipasang di pagar dan rumah yang sempit,” katanya, saat menjadi nara sumber pada rapat pleno Dewan Ketahanan Pangan Kota Tangerang di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang di Gedung Cisadane, Selasa (18/12/2018).
Hari siap membagi ilmunya soal hidroponik generik kepada penyuluh pertanian Kota Tangerang bahkan kepada warga.
Menurutnya, hidroponik generik sangat cocok di lingkungan Kota Tangerang. Di Jakarta saja yang lahannya sempit bisa apalagi Tangerang yang lahan masih luas. Kata dia, tinggal penyuluhnya saja nanti menyebarkan virus hidroponik ke warga.
Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Ramdan Lubis, mengungkapkan lahan pertanian di Kota Tangerang terus mengalami penyempitan. Hidroponik ini solusi untuk pangan tetap tersedia.
“Kini tinggal bagaimana dewan ketahanan pangan aktif dan penyuluhnya terus mempromosikan hidroponik,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa hasil panen pangan di Kota Tangerang hanya 2 persen dari kebutuhan. Sementara kebutuhan pokok 114 kilogram per tahun. Jadi pasokan pangan masih dari luar daerah. Namun Kota Tangerang tidak berpotensi daerah rawan pangan. Itu karena terus melimpahnya pasokan pangan dari luar.
Kasi Ketersediaan Pangan Abqoriah Fatah menambahkan, Pemerintah Kota Tangerang telah mencanangkan Kampung Tematik. Lewat program itu masing-masing wilayah memunculkan potensinya. Seperti ada kampung hidroponik, kampung pangan, atau kampung lainnya. “Ini semua untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, adanya kampung-kampung tematik tadi selain menjadi ekonomi baru masyarakat maka wilayahnya semakin dikenal.(Setia)