Untuk Kepentingan Umum

Tsunami Selat Sunda, 64 Warga Tangerang Selatan Menjadi Korban

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie saat mengunjungi korban tsunami Selat Sunda di Pantai Anyer, Banten, di RS Medika BSD, Rabu (26/12/2018).

Bencana  tsunami Selat Sunda di Pantai Anyer, Banten, pada 22 Desember 2018 memakan banyak korban warga Tangerang Selatan.

Dari informasi yang dihimpun Warta Kota, pemerintah setempat mencatat setidaknya terdapat 64 orang korban yang berasal dari Tangerang Selatan (Tangsel).

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, merinci, dari 64 korban, 12 di antaranya ditemukan meninggal dunia.

Sedangkan sisanya merupakan korban luka berat dan ringan yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Tangerang Selatan.

“Ada 52 korban luka-luka yang dirawat di Rumah sakit yang tersebar di RS Sari Asih, RS Medika BSD, RS Premier Bintaro, dan RS Permata,” kata Benyamin saat mengunjungi korban tsunami di RS Medika BSD, Rabu (26/12/2018).

Dari 12 korban meninggal, 9 orang berasal dari Kelurahan Serua, 1 orang dari Serua Indah, 1 orang warga Bintaro Pondok Aren, dan 1 orang lagi dari Kelurahan Cipayung Ciputat.

Wakil Direktur RS Merika, dr Anni menjelaskan, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan RSU Tangsel untuk penambahan perawat di bagian UGD untuk memaksimalkan penanganan para korban.

“Kami juga sudah melakukan kerjasama dari Dinas Kesehatan Tangsel dan RSU Tangsel dengan menambah 5 perawat di UGD,” ujarnya.

Anni menambahkan, korban luka-luka yang dirawat mengalami luka robek multikal trauma dan sebagian lagi mengalami luka ringan.

Benyamin Davnie menambahkan, dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima pemerintah, tidak ada lagi warga Tangerang Selatan yang ditemukan atau hilang di pesisir Banten dan sekitarnya.

“Karena BPBD Tangsel masih di Labuan dan tadi pagi melaporkan bahwa tidak ada warga Tangsel yang hilang,” ucap Benyamin Davnie. (den)

Berita Lainnya