Kemarau panjang yang melanda wilayah Kota Tangerang berimbas pada produksi air PDAM Tirta Benteng. Perusahaan plat merah tersebut harus memutar otak untuk menjaga kestabilan stok air baku.
Asisten menejer Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ichsan Sodikin mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari petugas penjaga pintu air, penurunan air di Bendungan Pasar Baru (pintu air sepuluh-red) mencapai lima centimeter perharinya.
Ichsan mengatakan, saat ini posisi level permukaan air Cisadane mencapai 11,20 meter dengan ketinggian air pada Intage mencapai 2,8 meter lebih rendah 0,3 meter dari posisi normalnya yaitu tiga meter.
Pihaknya pun kini berusaha menormalisasi air dengan meminta bantuan sumisebel (pompa-red) dari Dinas PU untuk memasukkan air ke intage.
Ichsan menjelaskan, dampak lain posisi air dibawah batas normal akan berpengaruh terhadap produksi. Penyebabnya, yang masuk tersedot pompa adalah sedimentasi lumpur. “Kami juga memasang alat berupa Bentonit. Alhamdulillah air sudah mulai jernih ketika diproduksi,” ucapnya.
Ichsan berharap hujan segera turun di daerah hulu (Bogor) untuk segera mengatasi masalah tersebut.
” Kami mohon maaf atas ketidak nyamananya atas kondisi kemarau ini. Pendistribusian akan tetap kami lakukan di seluruh wilayah Kota, Tangerang”tambahnya.
Data yang diperoleh, saat ini sudah tiga kecamatan yang terdeteksi kesulitan air. Ketiga kecamatan tersebut antara laik Jatiuwung, Cibodas dan Pinang. Tujuh truk tanki pun dikerahkan untuk mengirim air. Dengan empat truk diantaranya dibantu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (panda)