Untuk Kepentingan Umum

Keren, Ini Loh Program Kerakyatan Andalan Bang Biem

Biem Benjamin Uyyyy Pertanian

Bakal calon walikota Tangsel Biem Triani Benjamin rupanya punya beberapa program unggulan yang bisa dimanfaatkan. Dari sekian program tersebut ada yang menyita perhatian. Nama penggemukan domba dengan sistem bagi hasil. Program ini berkonsep kepada pertanian terpadu. Dimana kemandirian ekonomi kerakyatan digarap secara profesional. Syaratnya cukup mudah,  hanya menyediakan lahan 100 meter.

Dari lahan tersebut nanti bakal dikucurkan puluhan domba beserta pagan, kandang, hingga ketersediaan dokter hewan. Nah, pembagiannya sendiri bagi hasil. Dimana pemodal mendapat 40 persen, sementara pemilik lahan dapat 60 persen. Yang menarik dari kegiatan ini bagi hasilnya adalah keuntungan bersihnya. Artinya hitungan keuntungan setelah dipotong sejumlah pengeluaran.

Biem mengatakan program ini bagian mengembalikan marwah ekonomi kerakyatan. Konsepnya sederhana bagaimana citra daerah urban kembali ke kampung. Namun tidak lantas menjadi seperti kampungan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Artinya apa keinginan rakyat akan coba direalisasikan dengan program yang ada.

“Semangatnya adalah kembali ke alam. Saya prihatin dengan identitas kemajuan itu disimbolkan dengan teknologi, Gedung-gedung tinggi, hingga rumah-rumah mewah. Bagi saya bukan itu. Kita ini negara agraris, ya, harusnya melestarikan alam. Bikin konsep soal pertanian. Itu yang penting,” katanya, saat ditemui di sela-sela peluncuran program kemandirian ekonomi kreatif, di Bens Radio, Ciputat, Jumat malam (21/2).

Kegiatan ini dihadiri ratusan warga dari sejumlah wilayah di Tangsel. Mereka terlihat cukup antusias dengan adanya program tersebut. Acara berlangsung hingga tengah malam lantaran banyak warga menanyakan soal teknis dari penggemukan domba itu.

Biem mengungkapkan konsep ini sangat bisa diterapkan di Kota Tangsel. Meskipun banyak yang mengatakan, masalah lahan menjadi kendala. Menurutnya hal tidak menjadi persoalan lantaran ia sudah melakukan pemetaan tentang masalah ini.

Kata dia, banyak juga lahan yang tidur belum digunakan. Nah, tinggal kemauan pemerintah untuk bisa memberdayakannya. Jika kebijakan ini bisa didukung tentunya akan menghasilkan perputaran ekonomi yang semakin baik.

Biem menilai tidak selamanya yang berbau pertanian itu ketinggalan zaman. Sebaliknya, pelestarian lingkungan dengan menggarap pertanian itu simbol kemajuan. Ia mencontohkan beberapa negara maju yang masih menjalankan pertanian. Para sarjana banyak yang menjadi petani dan mendedikasikan dirinya untuk sebuah kemajuan dari sektor ini.

“Di Amerika Serikat, Inggris, Belanda, maupun negara maju lainnya, banyak anak-anak muda yang mendedikaskan dirinya menjadi petani ataupun peternak domba. Mereka punya pendidikan tinggi. Tapi mereka justru bangga dengan pekerjaan itu. Pola pikir ini menurut saya juga harus dimiliki warga Tangsel,” kata alumnus Colorado University, Amerika Serikat ini. (daw)

Berita Lainnya
Leave a comment