Untuk Kepentingan Umum

Mantan Pengurus Membelot, Demokrat: Biasa, Lagi Cari Perhatian

Tensi politik di kota Tangsel jelang coblosan mulai memanas. Mulai dari aksi vandalisme, kader membelot sampai dukungan politik yang kerap berubah. Terbaru, sejumlah mantan pengurus partai Demokrat yang mendukung Benyamin-Pilar. Padahal partai berlambang Mercy itu resmi mengusung Siti Nurazizah-Ruhamaben.

Salah satu tim pemenangan pasangan Azizah-Ruhamaben, Wawan Setiawan mengatakan, manuver yang dilakukan mantan pengurus itu sebagai cara mencuri perhatian. Bisa dibilang mau cari panggung saja. Hal tersebut menurutnya sah-sah dalam politik. Hanya ia menyayangkan masih menggunakan simbol partai Demokrat.

“Sebetulnya biasa saja tidak perlu disikapi. Ngabisin energi saja. Toh mereka juga hanya sekedar mantan pengurus dan caleg gagal. Enggak tahu juga sekarang masih di Demokrat atau tidak. Karena kalau kader militan pasti akan satu garis dengan kebijakan partai,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangsel ini menjelaskan masalah internal partai sudah selesai. Pengurus dari tingkat ranting, PAC, hingga DPC sudah bergerak untuk memenangkan Azizah-Ruhamaben. Bahkan kekompakan dengan partai pengusung seperti PKS, PKB, dan PKPI berjalan dengan baik.

Ia menyayangkan bilamana alasan mantan pengurus yang membelot karena sejumlah alasan. Perlu diingat kalau setiap keputusan politik tidak memuaskan semua pihak. Maka itu semua kader harus tunduk pada keputusan pimpinan.

“Pasti semua keputusan dan kebijakan tidak semuanya memuaskan. DPP atau Ketum AHY mempunyai pertimbangan dan alasan mengapa mendukung Azizah-Ruhamaben. Salah satunya Ibu Azizah sebagai kader yang menjabat Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, jadi perlu kita usung,” lanjutnya.

Namun, dirinya menghargai keputusan rekan-rekannya mendukung pasangan lain. Tapi dalam setiap gerakan politiknya alangkah baiknya tidak membawa embel-embel Partai Demokrat.

Sebelumnya, sejumlah kader dan mantan pengurus Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Benyamin-Pilar. Mereka kemudian menamai Deklarasi Bintang Mercy.

“Deklarasi Bintang Mercy lahir karena ketidakpahamam dengan keputusan partai dan persoalan internal Partai Demokrat Tangerang Selatan yang tak kunjung selesai,” ujar salah satu inisiator Bidang Mercy, Benyamin Setiawan.

Benyamin adalah mantan caleg dari Partai Demokrat dapil Pondok Aren. Selain Benyamin, ada juga mantan Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) Demokrat Tangerang Selatan Hasan Basri, mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Salman Alfarisi, mantan Bendahara DPC Malanthon Sianturi, termasuk mantan Ketua PAC Pondok Aren Jamson Sirait. (rls)

Berita Lainnya
Leave a comment