Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku geregetan jika melihat pemuda apatis terhadap Politik.
Padahal, kata dia, peran pemuda sangat penting untuk perubahan di daerahnya.
“Saya gereget, gemas, prihatin kalau lihat apatisme anak muda di Indonesia. Kalau lihat politik, mereka jaga jarak. Padahal anak-anak muda berperan sangat penting dan harus berjuang demi perubahan di daerahnya,” kata Saras saat menghadiri deklarasi dukungan Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB), Kamis (2/9/2020).
Peranan pemuda untuk sebuah perubahan, kata Saras sudah terjadi sejak lama.
Dia mencontohkan eyangnya yang gugur dalam Pertempuran Lengkong 1946, termasuk juga pemuda-pemuda yang mendesak Bung Karno dan membawanya ke Rengasdengklok untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Eyang saya Soebianto Djojohadikusumo yang gugur di Lengkong termasuk pemuda-pemuda yang mendesak Bung Karno untuk segera menyatakan kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 1998 pemuda-pemuda pula yang bergerak, kalau sekarang ada ketidakadilan, kesenjangan sosial menjadi tanggung jawab pemuda pula untuk melakukan perubahan,” ungkapnya.
Saras menambahkan, dirinya menyambut baik dukungan yang diberikan oleh SKAB, dan berharap dapat bekerjasama untuk melakukan sebuah perubahan.
“Kekuatan pemuda pada keberaniannya, berani tidak tidur, berani berkorban, dan ini saatnya pula saya menyambut dengan tangan terbuka marilah kita gotong royong melakukan perubahan,” pungkas Saras.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum SKAB Dodi Prasetya Azhari mengatakan, SKAB sudah 11 tahun berdiri di Tangsel, untuk memperjuangankan pendidikan, kesehatan dan juga kebudayaan untuk maayarakat.
“SKAB bukan ormas tapi organisasi kepemudaan kami berjuang untuk memperoleh pendidikan, kesehatan yang layak dan kebudayaan yang beradab bagi warga Tangsel,” tandas Dodi (ari)