Untuk Kepentingan Umum

Upaya Dinas Pendidikan Kota Tangsel Ciptakan Siswa Berprestasi di Tengah Pandemi.

Baru-baru ini sebanyak empat siswa sekolah dasar (SD) di Tangerang Selatan (Tangsel) sukses meraih prestasi di tingkat Provinsi Banten dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Sekolah Dasar. Kini mereka pun bersiap melaju ke jenjang tingkat nasional.

Empat siswa tersebut adalah Kahlil Idham Arrahman dari SDN Buaran 1, Muhammad Rifki Al Hafidz dan Fidelia Shifrananda Frezie dari SD Islam Al Azhar 17 Bintaro, serta Anindya Pramidita Rarasati dari SD Mulia Dua Bintaro, Kota Tangsel.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengatakan jika FLS2N adalah sebuah event nasional untuk peserta didik sebagai ajang pengembangan prestasi siswa pada bidang seni di Tingkat SD seluruh Indonesia.

Menurut Taryono, keempat siswa asal Tangsel telah mendapatkan prestasi tingkat provinsi dalam kategori kelompok pantomim, cerita bergambar dan kriya anyam.

“Dindikbud menyerahkan penghargaan atas prestasi juara FLS2N SD tingkat provinsi, empat siswa ini siap menuju festival tingkat nasional mewakili Provinsi Banten,” kata Taryono, 20 Oktober 2020 lalu.

Dia menjelaskan, para siswa tersebut telah meraih prestasi. Untuk itu, pihaknya berharap perolehan gelar tersebut dapat menjadi motivasi siswa-siswi lainnya di seluruh Kota Tangsel.

Empat siswa asal Tangsel itu menyabet prestasi FLS2N SD tingkat Provinsi Banten tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Tentunya raihan prestasi di atas bukanlah kali pertama, melainkan menambah deretan daftar panjang capaian yang disabet siswa-siswi di Tangsel sebelumnya. Namun istimewanya adalah, hal itu terjadi di tengah situasi pandemi yang membuat seluruh kegiatan belajar-mengajar berubah pola menjadi daring.

Dalam dunia pendidikan, sistem demikian disebut sebagai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tak ada tatap muka sementara waktu, guna mempersempit ruang penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Tradisi baru tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi siswa, tenaga pengajar dan guru, bahkan yang utamanya adalah bagi dinas pendidikan itu sendiri.

Dindikbud yang berperan sebagai lokomotif segala aturan pendidikan di tiap daerah, harus bekerja keras guna memastikan bahwa PJJ berlangsung efektif dan tepat. Berbagai kendala seperti gawai bagi siswa untuk sarana PJJ, jaringan internet, hingga berbagai problem lainnya telah menanti di depan mata.

“Alhamdulillah semua selama ini berjalan baik, kendala demi kendala bisa kami atasi dan dicarikan jalan keluar. Pola pembelajaran bisa daring atau bisa juga luring (luar jaringan/home visit), soal jaringan kami telah bekerjasama juga dengan provider. Secara keseluruhan berjalan lancar,” jelas Taryono.

Dilanjutkannya, pandemi bukan suatu alasan bagi siswa-siswi gagal meraih prestasi. Tentu semua itu bisa berjalan, sambung dia, dengan konsistensi dan kesabaran para guru, orang tua, dinas dalam mendampingi mereka.

“Situasi pandemi ini memberikan kita semua hikmah, sehingga kita bisa mencoba berbagai alternatif lain dalam dunia pendidikan dari tradisi di waktu normal. Peran guru, orang tua, kami apresiasi selama ini. Dan tentunya kami juga selaku pihak dinas, bertanggung jawab memastikan pembelajaran di masa pandemi ini tak mengendorkan prestasi para siswa,” pungkasnya. (adv)

Berita Lainnya
Leave a comment