Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel mengaku kesulitan membagikan Bantuan Santunan Tunai (BST) jika dilakukan langsung ke rumah penerima.
Hal itu disebabkan tenggat waktu penyaluran yang sedikit sehingga bakal membuat sulit para petugas untuk mencari alamat penerima bantuan.
“Tenggat waktu dan alamat penerima yang sebagian besar memang di lingkungan yang belum memiliki nomor rumah. Yang mendapat BST adalah keluarga rentan di lingkungan yang masuk pedalaman, gang-gang sempit bahkan istilahnya ‘jalan tikus’ yang tidak punya nama,” kata Kepala Dinsos Tangsel Wahyunoto Lukman, Kamis (14/1/2021).
Selain itu, Wahyu mengungkapkan, banyaknya penerima bantuan juga menambah kesulitan penyaluran BST langsung ke rumah warga.
Meski, kata dia, penerima bantuan tersebut terdata by name by address, namun banyak warga juga tidak mencantumkan nomor rumahnya.
“Ya PT. Pos Indonesia koordinasi dengan RT/RW nyari satu atau dua keluarga gak masalah, ini ada 90.173 bro! Koordinasi nyari satu satu? contohnya alamat si A di Kampung Rawa Lele RT 22/ 07, tanpa melibatkan atau bertanya kepada Ketua RT/RW menemukan rumah si A bisa setengah hari,” ujarnya.
Kendati begitu, Wahyu menambahkan, sejak awal pihaknya telah meminta agar pendistribusian BST dilakukan secara door to door.
“Sejak awal kita minta agar disalurkan door to door, tapi tenggat waktu penyaluran dan administrasi alamat penerima yang sebagian besar memang di lingkungan-lingkungan yang belum memiliki nomor rumah,” pungkasnya. (ari)