Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel terus memberikan fasilitas pengembangan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di wilayahnya.
Fasilitas dari berbagai aspek mulai legalitas, standarisasi dan juga pengembangan wirausaha baru serta verifikasi produk diberikan kepada seluruh IKM yang berada di Kota Tangsel.
“Kami memberikan fasilitas dan pengembangan bagi IKM dalam berbagai aspek terutama legalitas, standarisasi, pengembangan wirausaha baru, serta verifikasi produk, dengan beberapa program kegiatan termasuk didalamnya sosialisasi, pelatihan, pendampingan agar kualitas produksi baik, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, kemasan hingga proses pemasaran,” kata Kepala Disperindag Kota Tangsel Maya Mardiana, Jumat (16/4/2021).
Selain itu, Maya menuturkan, pihaknya juga memberikan fasilitas pendampingan Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), izin edar, kemasan Hak Kekayaan Industri (HKI) atau Good Manufacturing Practice dan juga sertifikasi lainnya.
Saat ini, Maya mengungkapkan, sedikitnya 200 produk IKM telah tergabung didalam pusat oleh-oleh Kota Tangsel Pasar Gintung. Dia berharap berharap, jumlah tersebut akan terus bertambah, sehingga peningkatan dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat terwujud melalui IKM Kota bertajuk Cerdas Modern dan Religius.
“Di masa pandemi ini tentunya menjadi bagian dari program PEN, dengan memberikan fasilitas dan peluang pemasaran serta kedepan akan dikembangkan layanan online. Sehingga, meski masih masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menjaga jarak dan kerumunan, penjualan tetap dapat berlangsung,”
“Saat ini sudah ada 200 produk dan diharap terus bertambah. Produk makanan minuman dan kerajinan.
Produk IKM Tangsel mempunyai kesempatan untuk dipasarkan di pasar ini, dengan syarat memenuhi standarisasi produk dan tentunya menjadi data base untuk dapat dipasarkan lebih luas, dan menjadi one stop service untuk oleh oleh,” pungkas Maya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Kota Tangsel Ferry Payacun. Dia mengatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan maksimal terhadap regulasi perizinan yang diperlukan oleh pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
Hal itu, kata dia, guna meningkatkan kualitas produk para pelaku IKM yang difasilitasi di Pasar Gintung, Ciputat.
“Fasilitas yang ditawarkan, mereka (IKM) boleh berjualan di Pasar Gintung. Semua produk harus terstandar dari kemasannya, kalo memang belum terstandar, kami lakukan pembinaan. Kita fasilitasi mereka didaftarkan Izin Edar, Izin PIRT, Sertifikasi Halal, nanti kita berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Sementara, yang belum terstandar justru kita data bagaimana fasilitas tadi untuk pembinaan lebih lanjut,” ungkap Fery
Sebagai pusat oleh-oleh khas Kota Tangsel, Fery menuturkan, Disperindag kelak akan melengkapi sarana dan prasarana penunjang. Yang diyakini dapat mendongkrak perekonomian IKM yang difasilitasi di Pasar Gintung tersebut.
Fasilitas tersebut, kata Fery, adanya penjualan secara ofline dan online, serta fasilitas untuk menampilkan kesenian dari Tangsel yang juga dapat diharapkan dapat menarik konsumen untuk berbelanja di pusat oleh-oleh itu.
“Pasar gintung kan jadi pusat oleh oleh. Kami melakukan terobosan terlebih di tengah pandemi seperti saat ini. Pertama kita faslitasi jual secara offline dengan harapan tamu yang berkunjung ke Tangsel berbelanjanya ke Pasar Gintung.
Nanti juga ada yang online, kan kita pasang wifi disitu untuk penjualan online. Rencananya Pasar Gintung bukan hanya untuk jualan saja. Jadi ditengah itu kan ada tempat kaya podium, nanti disitu ada pertunjukan kesenian Tangsel, yang diharapkan dari pertunjukan itu menarik konsumen juga,” tuturnya.
Selain itu, Fery menambahkan, di Pasar tersebut, pihaknya juga akan menggelar pelatihan-pelatihan, yang nantinya akan terintegrasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, agar tercipta peningkatan kualitas bagi produk IKM.
“Kedua nanti pembinaan pembinaan itu kan disitu ada lantai dua ruangan itu ada juga sekertariat juga akan digunakan juga untuk coaching lah. Pelatihan pelatihan Yang dibawah 50 orang lah nanti dilakukan pelatihan pelatihan juga. Nanti semuanya terintegrasi. Baik dari Dinas Pariwisata, Dinas koperasi dan UMKM, Dinas Pendidikan. Harapannya IKM nya bisa berjualan, dan peningkatan kualitas terhadap produk IKM pun dapat terwujud dengan adanya sinergi dari semua pihak,” tandasnya. (adv)