Untuk Kepentingan Umum

Warga Odysa II Keluhkan Fasos-Fasum yang Tak Kunjung Terpenuhi

Warga perumahan Odysa II, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, mengeluhkan belum adanya fasilitas umum dan fasilitas sosial. Meski perumahan tersebut sudah berdiri beberapa tahun silam. Dampaknya, kenyamanan menjadi terusik gara-gara belum terpenuhinya fasos-fasum.

 

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa warga, diantaranya, Muhammad Yusuf. Ia mengatakan, sejak tinggal hampir lima tahun, belum ada fasum atau fasos yang disediakan oleh pengembang. Termasuk lampu penerangan, yang malah dibelikan warga hasil patungan. Fasilitas dasar itu harusnya dipenuhi oleh pengembang, tapi hingga saat ini belum ada. Pihaknya sebetulnya sudah bolak-balik menanyakan hal itu, namun tak kunjung direalisasikan.

 

“Sudah sering kita tanyakan mengenai fasilitas dasar yang harusnya dipenuhi pengembang. Tak kunjung juga diberikan. Capek Mas, nanya terus, belum ada realisasinya. Diminta sabar terus,” katanya, saat ditemui di lokasi, kemarin.

 

Yusuf mengaku, tak hanya fasilitas penerangan, pembuangan air pun belum disediakan pengembang. Dampaknya, saat musim penghujan perumahan banjir. Seperti dua tahun lalu yang ketinggiannya mencapai 50 sentimeter.

 

Kata Yusuf, fasilitas dasar yang harusnya diterima warga belum dipenuhi. Hal itu, yang menurutnya harus disediakan pengembang. Belum lagi masalah legalitas rumah yang masih belum ada kepastian. Seperti sertifikat rumah dan lain sebagainya.

 

“Jujur saya tak tenang juga masalah legalitas rumah soalnya surat-surat masih menyatu belum dipecah,” katanya.

 

Sementara itu, Ketua RT04 RW02 Ruli mengungkapkan, pengembang Odysa II memang kerap ingkar janji terkait fasilitas yang harusnya didapat warga. Ambil contoh masalah jalan rusak yang juga tak kunjung ada perbaikan. Saat pembangunan perumahan, misalnya, truk besar bikin jalan rusak. Katanya mau diperbaiki namun belum juga diperbaiki. Sebetulnya ia sudah meminta agar pengembang segera memperbaikinya. Bahkan, beberapa kali pertemuan, tapi tak kunjung juga direalisasikan. Hal itu yang bikin dirinya geram.

 

“Banyak janjinya, realisasinya tak kunjung dipenuhi. Ketika warga Odysa II mengeluh soal fasos ataupun fasum, saya tak heran karena memang sering ingkar janji,” ujarnya.

 

Tokoh masyarakat sekitar Muluk Najmuddin mengaku kerap mendapat keluhan warga terkait fasos-fasum di Perumahan Odysa II. Ia pun sering menyampaikan keluhan warga kepada pengembang. Maka itu perlu ada dialog antara kedua belah pihak agar terjadi titik temu. Jangan sampai putus komunikasi yang bisa berdampak kurang baik.

 

“Keluhan warga saya dengar. Perlu ada dialog warga dan pengembang supaya masalah ini bisa diselesaikan,” kata Muluk.

 

Putra mantan ketua MUI Kota Tangerang almarhum KH Edi Djunaedi Nawawi ini siap memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak supaya masalah itu bisa selesai.  Menurutnya hal ini harus segera dilakukan supaya hak dan kewajiban antara warga dan pengembang terpenuhi.

 

“Saya siap fasilitasi pertemuannya. Mudah-mudahan persoalan ini segera berakhir,” ungkapnya.

 

 

Perwakilan Odysa II Abdillah  membantah tidak adanya fasos-fasum. Kata dia, sebelum rumah ditempati lampu penerangan sudah disediakan. Tidak mungkin warga tinggal dalam kondisi penerangannya belum ada. Meski begitu dirinya mengakui jika ada kekurangan fasos dan fasum. “Semua keluhan warga kita tampung. Mudah-mudahan fasilitasnya bisa segera kita penuhi dalam waktu dekat ini. Mohon warga untuk bersabar,” ujarnya. (dus)

Berita Lainnya
Leave a comment