Perkembangan digital di Indonesia tumbuh lima tahun terakhir. Berbelanja secara digital, meeting hingga adanya proses transportasi yang difasilitasi oleh proses digital sudah menjadi pemandangan umum yang terjadi. Perkembangan digital tersebut diimbangi juga dengan semakin menjamurnya media sosial.
“Banyaknya platform digital tersebut kemudian membawa sebuah lingkungan baru pada kehidupan sosial. Dalam perjalanannya media sosial kemudian banyak digunakan oleh berbagai kalangan, terutama oleh kalangan remaja untuk aktualisasi diri mereka dalam bentuk digital,” ujar dosen Manajemen Universitas Pamulang Arief Budiyanto saat mengisi seminar dengan judul “Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bisnis dan Pemasaran Pribadi Kepada Pemberi Kerja” di SMK Via Media, Jalan WR. Supratman, Kampung Utan Nomor 1, Ciputat Timur, Jumat (12/5).
Arief menambahkan, meski ada sisi positif namun perkembangan digital ini bisa menjadi bara dalam sekam jika tidak diimbangi pemahaman akan digitalisasi tersebut. Penting bagi pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan terkait penggunaan media sosial bagi remaja supaya bisa berguna dan bernilai positif. Misal, membangun personal branding yang menjadi salah satu jalan dalam membangun komunikasi bisnis kepada para pemberi kerja.
“Personal branding yang baik pada media sosial akan membawa citra yang baik dan meningkatkan nilai profesionalitas seseorang di mata pemberi kerja sehingga akhirnya akan berdampak kepada karir remaja tersebut,” imbuhnya.
Personal branding memungkinkan individu untuk memperkenalkan diri, menampilkan keahlian dan pengalaman, serta membangun kredibilitas. Sangat penting bagi individu untuk memahami strategi penggunaan media sosial yang tepat untuk memaksimalkan manfaatnya bagi personal branding mereka.
Arief mencatat ada 160 juta pengguna media sosial di Indonesia. Hal itu menjadikannya salah satu pasar terbesar bagi platform media sosial di dunia. Termasuk Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, TikTok, WhatsApp, dan LINE. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan media sosial di Indonesia adalah penetrasi internet yang semakin luas.
“Pertumbuhan media sosial di Indonesia juga didorong oleh adopsi teknologi digital yang cepat dan tingginya tingkat partisipasi dalam aktivitas online, seperti berbelanja online, bermain game, dan menonton konten video,” ungkapnya.
Di era digital saat ini, siswa dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka, mendapatkan akses ke informasi dan sumber daya pendidikan, dan bahkan mengembangkan keterampilan dan minat mereka.
“Media sosial dapat memberikan siswa kesempatan untuk memperluas cakupan karir. Membantu siswa merencanakan masa depan dan membuat keputusan yang tepat tentang pendidikan dan jalan karir yang akan diambil,” ungkapnya. (rls)