Rawan Longsor, Rumah Nenek di Tangsel Rusak Dampak Tanah Bergerak
RESPUBLIKA.ID – Maryani (65), seorang nenek warga RT 005 RW 002 Kelurahan Muncul, Setu, Kota Tangsel was-was rumahnya ambruk tergerus longsor.
Kekhawatiran itu didasari karena rumahnya tepat berada dipinggir tebing setinggi 5 meter yang rawan longsor.
Pantauan di lokasi, ruangan dapur dan kamar mandi miliknya yang berada dekat tebing hampir roboh. Apalagi, kata Maryani, kondisi rumahnya semakin parah lantaran hujan yang terjadi pada Minggu 21 Mei 2023, menyebabkan tanah tebing di belakang rumahnya longsor.
Selain itu, tembok rumah Maryani juga retak-retak dan pada bagian atap juga mengalami kerusakan karena tanah bergerak, yang sudah terjadi hampir 10 tahun lalu.
“Sudah hampir 10 tahun lalu kondisi rumah rusak kaya gini. Minggu kemarin, pas hujan tanah belakang juga longsor, ruangan dapur sama kamar mandi belakang jadinya miring,” kata Maryani saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/5/2023).
Maryani mengaku tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumah yang ditempati bersama dua anak dan tiga cucunya itu. Sebab, kata dia, saat ini hanya satu orang anak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Dia mengaku pernah menerima uang bantuan program bedah rumah senilai Rp 15 juta beberapa tahun lalu.
“Dulu pernah ada program bedah rumah, terus saya dikasih Rp15 juta buat benerin rumah sendiri. Tapi ya rusak lagi rusak lagi, dindingnya retak, atapnya miring. Sebenarnya mau pindah, cuma enggak tahu masih bingung, Karena kalau disini kan memang rumah sendiri, terus kalau ngontrak kan butuh biaya lagi,” ungkapnya.
Kemudian, Maryani menuturkan, sejumlah pegawai dari instansi pemerintahan sempat beberapa kali mendatangi kediamannya untuk mengambil foto dan dokumentasi.
Namun hingga kini, bantuan yang dijanjikan belum juga diterima.
“Pernah waktu itu dari kelurahan, kecamatan, datang, tapi ya cuma foto-foto sama minta data aja,” tuturnya.
Selain perbaikan rumah, Maryani meminta pihak berwenang agar membangun turap pada tebing di belakang rumahnya, untuk mengantisipasi pergeseran tanah dan juga terjadinya longsor susulan.
“Ya saya minta pemerintah bikin turap dibelakang rumah dulu, baru perbaikan rumah. Karena kalau turapnya engga dibangun, ya takut kebawa longsor,” pungkasnya. (Ari)