Penyaluran Meningkat, Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja PNM Mekaar
RESPUBLIKA. ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja PNM Mekaar.
Jokowi merasa senang karena penyaluran pinjaman melalui PNM Mekaar meningkat signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2015 lalu.
“Saya senang karena di tahun 2015 dulu yang disalurkan kurang lebih hanya Rp800 miliar, untuk kurang lebih 400-an ribu nasabah. Sekarang yang aktif itu sudah 15,2 juta nasabah dan yang disalurkan Rp237 triliun,” kata Presiden Jokowi, di Stadion Gemilang, Magelang, Jawa Tengah, ditulis Rabu (31/1/2024).
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi upaya PNM Mekaar dalam menekan angka kredit bermasalah atau non performing loan.
Menurutnya, upaya tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengembalian pinjaman oleh para nasabah sangat bagus.
“Saya melihat di PNM Mekaar itu yang nyicilnya disiplin hampir 100 persen. Itu artinya semuanya disiplin karena yang enggak bisa mengembalikan itu hanya kecil sekali 0,5 persen, kecil sekali,” ucapnya.
Mengetahui hal itu, sebagai Kepala Negara, Jokowi terus mendorong para nasabah untuk tetap disiplin dan bekerja keras agar jumlah pinjaman dapat meningkat dan usaha yang dijalankan bisa naik kelas.
“Kalau dari (usaha) kecil ingin masuk ke menengah, masuk ke besar kuncinya disiplin dan kerja keras. Enggak ada kalau enggak disiplin bisa naik kelas. Percaya sama saya, saya mengalami. Kerjanya enggak kerja keras juga enggak mungkin Bapak/Ibu bisa berhasil, bisa meningkatkan jumlah pinjamannya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada para petugas pendamping atau account officer yang telah mendampingi para nasabah hingga saat ini.
Dia berharap proses pendampingan terus berjalan sehingga PNM Mekaar dapat menjadi program yang bermanfaat bagi rakyat banyak.
“Tidak hanya urusan pinjam-meminjam, tetapi memberikan edukasi, mendidik kita semuanya untuk disiplin, kerja keras dalam mengangkat ekonomi nasional kita, mengangkat ekonomi keluarga kita,” tutupnya.
Mita, salah seorang Peserta Mekaar di Magelang mengungkapkan, program dari PNM itu merubah perekonomian keluarganya.
Dengan bermodal pinjaman dari PNM Mekaar senilai Rp2 juta pada tahun 2017, dirinya membeli printer untuk usaha percetakan.
Meskipun, kata Mita, usahanya sempat runtuh lantaran Covid 19.
“Saya sama Mbak saya itu berpikir gimana caranya mengembalikan ekonomi keluarga. Tadinya malah itu (pinjaman) buat roti goreng. Terus itu berjalan, sepi. Habis itu kita buat racikan jamu, ya laku. Sampai sekarang malah yang (laku) itu,” ungkap Mita.
Saat ini, Mita mengaku produknya sudah dapat dinikmati konsumen manca negara, diantaranya Malaysia dan Jepang.
Produk berupa jamu rempah racikan miliknya itu dipercaya berkhasiat meningkatkan kesehatan.
“Jamu racikan kita sudah jual di luar negeri, sering ada UMKM seperti itu dan sudah jual di Shopee juga, di marketplace,” pungkasnya.