Musrenbang Ciputat 2024, Warga Jombang Minta Pemkot Tangsel Benahi Drainase
RESPUBLIKA.ID – Pengajuan pembenahan drainase menjadi diskusi menarik saat sesi tanya jawab pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel 2024.
Pada kesempatan itu seorang peserta dari Kelurahan Jombang menanyakan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan soal pembenahan drainase yang dinilai masih belum maksimal, lantaran belum terintegrasi dengan baik ke pembuangan terakhir di kawasan perumahan Bintaro.
Alhasil, aliran air yang berasal dari wilayah Serua, Serua Indah dan Sawah Baru berkumpul di satu titik, yakni di pertigaan Tanah Tingal, Jombang.
“Terkait pengerjaan saluran air, terus terang di Jombang, perbatasan antara Serua serua Indah, Sawah Baru, semua air ngantongnya ke situ pertigaan Tanah Tingal, sedangkan pembuangan terakhirnya di Bintaro melewati RW 03 Kampung Masjid itu belum diapa-apain, sedangkan disitu banyak rumah warga, mohon diperbaiki,”ucap Peserta Musrenbang Ciputat asal Jombang, Rabu 31 Januari 2024.
Menanggapi laporan warga itu, Pilar mengatakan, pihaknya bersama Kecamatan dan Dinas terkait sedang melakukan pemetaan-pemetaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi penyempitan.
Kemudian, kata Pilar, Pemkot Tangsel bersama jajaran di wilayah juga telah melakukan pendekatan kepada warga yang tinggal di DAS untuk membongkar rumahnya secara sukarela.
“Kita sudah melakukan pemetaan dan pendekatan agar mau melakukan pembongkaran secara sukarela, jangan sampai aliran sungai dipersempit oleh rumah pribadi,” Ucap Pilar.
Menurutnya, banjir di awal Januari 2024 itu disebabkan oleh penyempitan aliran dan juga intensitas hujan yang tinggi.
Persoalan banjir juga merupakan salah satu konsentrasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tangsel menuju kota lestari.
Untuk mengatasi persoalan itu, Pemkot Tangsel melibatkan harus membangun komunikasi dengan banyak pihak, seperti pengembang Jaya Real Properti (JRP) dan Kota Tangerang, lantaran aset mengalirnya air bukan saja milik Tangsel.
Pilar mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pengembang Bintaro JRP. Namun, pihak pengembang membutuhkan waktu untuk membenahi tandon-tandon yang dibangunnya.
“Komunikasi sering. Jadi mereka juga membutuhkan waktu melakukan pembenahan pembenahan, terutama tandon-tandon mereka. Waktu itu saya juga pernah minta pengerukan tandon-tandon yang dimiliki JRP untuk membantu kelancaran,” Ungkapnya.
Selain dengan JRP, Kata Pilar, Pemkot Tangsel juga telah berkoordinasi dengan Pemkot Tangerang untuk sama-sama melakukan pelebaran aliran sungai demi kelancaran mengalirnya air.
Jangan sampai aliran air dari Tangsel terhalang penyempitan di wilayah Administrasi Kota Tangerang, sehingga menyebabkan banjir di kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius.
“Kita juga selalu menyampaikan, Dinas SDA kami juga selalu menyampaikan supaya tolonglah lakukan pelebaran, di kitanya turap ditinggiin lalu sungainya dilebarin, tapi saat masuk wilayah administrasi lain sempit, nah ini yang jadi antrian air atau back water,” Pungkasnya. (Ari)