TIGARAKSA-Kantor Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Tangerang menargetkan 70 bidang tanah dalam program proyek nasional agraria (Prona) sertifikat tanah 2018 mendatang.
Baca juga
Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Tangerang Himsar mengatakan, target prona sertifikat tanah gratis bagi warga tersebut mengacu pada kebutuhan yang ada.
Dimana, kata dia, masih banyak tanah milik warga di desa-desa yang ada di Kabupaten Tangerang hingga kini belum memiliki sertifikat.
“Tahun 2018 proyeksinya sekitar 70 ribu bidang. Dan mudah-mudahan sesuai anggaran yang ada tahun depan,” kata Himsar kepada Respublika.id, Selasa (31/10/17).
Meski demikian, Himsar mengaku belum menentukan desa mana saja yang akan mendapatkan jatah prona tahun depan.
“Belum. Kita breakdown nanti dapatnya berapa, dan desa mana saja yang akan mendapatkan prona. Karena di pusat juga kan belum ketuk palu,” tambahnya.
Himsar juga memastikan, pihaknya akan meminta data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.
Utamanya untuk menentukan jumlah bidang dan desa mana saja yang akan mendapatkan prona.
“Tentu kita akan lebih memprioritaskan bidang tanah yang tidak bermasalah (sengketa,red),” imbuhnya.
Lebih jauh Himsar menjelaskan, prona pada 2017 ini telah menyasar ke 12 desa di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang yakni Kecamatan Kresek, Mekarbaru dan Gunungkaler.
Total ada 40 ribu bidang tanah di tiga kecamatan tersebut. Prona terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama 30 ribu bidang dan tahap dua 10 ribu bidang.
Namun prona tahap pertama baru mencapai 71 persen. Sedangkan tahap dua hampir mencapai 90 persen.
Himsar pun mengimbau agar warga segera menyerahkan berkas surat tanahnya agar segera diproses untuk kemudian diterbitkan sertifikat.
“Kita berikan batas waktu sampai 17 November untuk penyerahan berkas. Kalau lewat tanggal itu tidak kita terima lagi,” tandasnya.
Terpisah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyambut baik proyeksi prona 2018 yang mencapai 70 ribu bidang tanah. Ia pun berharap warga bisa memanfaatkan program tersebut sebaik-baiknya.
“Tentu ini menjadi kesempatan yang baik bagi masyarakat. Apalagi program inikan gratis, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Karena belum tentu tahun berikutnya dapat (prona,red) lagi,” kata Zaki. (Putra/firda)