Wisatawan Keluhkan Akses ke Sawarna
Pantai Sawarna di ujung selatan Banten menjadi primadona tersendiri bagi para wisatawan. Terutama di setiap musim libur seperti sekarang ini. Namun sayangnya, di wisata bahari berjuluk hidden paradise ini, tidak terdapat akses jalan untuk kendaraan roda empat atau mobil masuk ke lokasi wisata.
Kondisi itu kerap dikeluhkan para wisatawan, sebab mobil yang dibawanya terpaksa di parkir jauh dari lokasi wisata.
Baca juga
“Saya dan keluarga ke pantai sawarna ini sejak Jumat (29/12/2017), ini juga kalau gak booking tempat seminggu yang lalu saya enggak mungkin dapat penginapan,” ujar Sukarta wisatawan asal Tangerang kepada wartawan, Selasa (2/1/2018).
Pegawai eselon empat di Kota Tangerang ini mengaku sudah dua kali ke pantai sawarna ini bersama keluarganya. Pertama liburan idul fitri tahun 2016 dan sekarang. Dia berharap, wisata sawarna lebih baik lagi dengan melengkapi segala sesuatunya, termasuk sarana dan prasarana yang lebih memadai lagi.
“Saya dan keluarga senang kalau sudah berada di pantai seperti ini, sebelumnya saya suka berkunjung ke pantai Anyer. Cuman di sini ada sayangnya, kendaraan kita gak bisa ke tempat penginapan. Kalau masalah tempatnya di sini jelas lebih bagus, karena ada pasir putih ada tanjung layar ada legon pari yang begitu indah. Kalau di sini jalan menuju tempat wisatanya di utamakan, pasti tempat wisata sawarna ini akan melebihi pantai anyer bahkan bali pengunjungnya,” katanya.
Di tempat berbeda, sekdes Sawarna Lili mengatakan akses jalan menuju tempat wisata hingga saat ini memang belum tersedia. Namun, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi tuntutan para wisatawan tersebut.
“Tahun ini akan kami realisasikan semuanya. Alhamdulillah pengunjung ke Desa Wisata Sawarna banyak walaupun kita akui mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan berbagai macam faktor. Salah satunya adalah cuaca yang tidak menentu, walaupun belum bisa merilis jumlah pengunjung sampai dengan saat ini mudah-mudahan masih ada tambahan pengunjung kedepannya,” kata Lili. (duy/firda))