Wakil Walikota Curhat Saat Jadi Buruh Pabrik
Wakil Walikota Tangerang Sachrudin berkisah tentang riwayat hidupnya sebelum menjadi pejabat. Ia mengisahkan kisah hidupnya saat masih meniti karir menjadi birokrat. Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) di Ruang Al Amanah Puspem Kota Tangerang, Selasa (23/01).
Orang nomor dua di Kota Tangerang ini memberikan motivasi kepada ratusan mahasiswa yang hadir dengan menceritakan pengalamannya hidupnya sehingga bisa menjadi seperti sekarang.
“Apa yang saya dapatkan sekarang tidak semudah anggapan orang, karena semuanya perlu proses. Banyak kerikilnya,” ujar Sachrudin mengawali ceritanya.
Ia mengaku sejak dulu memang bercita-cita menjadi aparatur sipil negara. Baginya dengan menjadi pegawai negeri, ia PNS bisa mengabdi buat masyarakat. Tahun 1982 saya daftar Sipenmaru di IKIP Jakarta, karena hobinya olahraga, ia ambil jurusan olahraga, bareng Pak Jamhari orang Petir.
“Pak Jamhari diterima dan jadi guru di Jakarta, sedang saya tidak diterima,” tuturnya kepada ratusan mahasiswa UMT yang hadir.
Namun, lanjut Sachrudin, dirinya tidak pernah putus asa dan terus berusaha untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang abdi negara.
“Setelah saya tidak lulus Sipenmaru saya kerja di pabrik Toto, tidak lama saya kerja di sana kemudian ada panggilan saya jadi PNS di RS Sitanala, alhamdulillah keinginan saya mulai terwujud,” terang Sachrudin.
“Sampai pada akhirnya karena saya juga aktif berorganisasi saya bisa jadi lurah dan camat dan bisa seperti sekarang, meskipun banyak orang yang menyangsikan. Namun kalau Allah SWT sudah berkehendak tidak ada yang sulit bagiNya dan tidak ada orang yang menghalangi. Dan setiap kehendaknya selalu ada hikmahnya,” tutur mantan Camat Cipondoh dan Pinang tersebut.
“Dan inilah perjalanan hidup, yang kita harus terus berikhtiar,” sambungnya lagi.
Untuk itu, Sachrudin juga berharap agar para mahasiswa yang menjadi harapan masa depan bangsa agar bisa memiliki keuletan dan kesabaran dalam mewujudkan cita-citanya.
“Karena saya yakin setiap orang bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginannya,” ucapnya. (man/firda)