Respublika.id — Pemburu gelap tewas diserang sekawanan singa liar di Afrika Selatan (Afsel). Tak hanya diserang, pemburu gelap ini juga diyakini dimakan singa-singa liar karena hanya sedikit yang tersisa dari jenazahnya.
Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2018), sesosok jenazah ditemukan di kumpulan semak di kawasan dekat Taman Nasional Kruger, Afsel, pada Sabtu (10/2) pagi waktu setempat. Kepolisian setempat masih berusaha mengidentifikasi jenazah itu.
Sesosok jenazah ini ditemukan di kawasan dekat Hoedspruit, Provinsi Limpopo, di mana banyak binatang yang diburu secara ilegal. Jumlah binatang yang diburu secara ilegal mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
“Tampaknya korban sedang berburu di kawasan itu saat dia diserang dan dibunuh oleh singa-singa. Mereka memakan jasadnya, nyaris semuanya, dan hanya meninggalkan tangan dan beberapa bagian lainnya,” tutur juru bicara Kepolisian Limpopo, Moatshe Ngoepe, kepada AFP.
Sepucuk senapan berburu yang terisi penuh oleh peluru ditemukan di dekat jenazah itu.
Tahun lalu, beberapa seekor singa ditemukan mati diracun di dekat sebuah peternakan di provinsi yang sama. Bangkai singa itu ditemukan dalam keadaan kepala dan telapak tangan dipotong.
Di Afrika, bagian tubuh singa kerap dipakai untuk obat tradisional. Namun para pemburu gelap lebih sering menargetkan badak di Afsel untuk memenuhi permintaan tinggi cula badak di China, Vietnam dan beberapa negara Asia lainnya. Sama seperti bagian tubuh singa, cula badak juga diyakini manjur sebagai obat tradisional. (dtk/firda)