
Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin mengapresiasi program kerakyatan yang diusung Arus Baru Indonesia (Arbi). Maruf menyebut program Rambong yang digagas Arbi sebagai bentuk keberpihakan terhadap rakyat kecil.
Rambong adalah program yang diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah yang ingin menjadi pengusaha.
Rombong ini sejenis gerobak yang isinya adalah barang- barang kebutuhan pokok. Seperti mi instan,gula,kopi, teh, ciki, beras dan lain sebagainya.
Tahap awal ada 5.000 rombong yang didistribusikan ketiga provinsi, yakni Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
Menurut Maruf, rambong merupakan cara memutus kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Nah, jurang perbedaan ini harus diputus dengan memperbanyak program keumatan yang berpihak kepada rakyat kecil.
“Saya senang program Rambong yang diluncurkan Arbi sebagai bagian kerja nyata memutus rantai kemiskinan. Juga mewujudkan Sila kelima Pancasila,” katanya saat memberi sambutan di pelantikan pengurus cabang Arbi kabupaten/kota se Jawa Barat di pelataran Musaadatul Ummah Al Masoem Dangdeur, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (20/1/2019).
Ia mengatakan, rambong ini gerakan konkret dan jelas yang bisa langsung dirasakan masyarakat.
Juga merupakan bagian dari Arus baru untuk pemberdayaan ekonomi umat. Arus baru merupakan antitesa arus lama yang hanya melahirkan konglomerat baru. Tetapi luput dalam melahirkan ekonomi kerakyatan.
Sekarang harus dibalik. Ekonomi menengah ke bawah diperkuat supaya distribusi kekayaan merata. Tentunya tanpa menghilangkan peranan pelaku ekonomi yang sudah besar.
Arbi menurutnya mengkolaborasi sinergi ekonomi yang kuat tetap kuat, lemah menjadi kuat. Sektor pertanian, kelautan, peternakan, ke depannya juga harus mulai digarap oleh Arbi.
“Ini yang harus diwujudkan oleh Arbi. Apalagi struktur kepengurusannya sudah terbentuk hingga tingkat kabupaten/kota. Nanti harus sampai tingkat desa dan kelurahan, ” katanya.
Ketua Umum Arbi Lukmanul Hakim mengatakan, program rambong tidak dilepaskan dari ide-ide yang digagas KH Maruf Amin. Terutama dalam merealisasikan program ekonomi keumatan.
Dengan terwujudnya program ini bagian dari kerja nyata bukan hanya sekadar retorika semata. Ke depan gerakan ini harus terus berjalan agar kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan manfatanya.
“Saya ingin program ini terus dikawal. Keterlibatan masyarakat sangat penting agar terwujud pemerataan ekonomi yang adil dan sejahtera, “ujarnya. (Firda)