Program Kampung Kita yang dicanangkan Pemerintah Kota Tangerang direspon cepat Kecamatan Cipondoh. Ini dibuktikan munculannya kampung-kampung tematik di wilayah tersebut.
Semangat warga tak terbendung dalam membangun kampung tematik di wilayah masing-masing. Saat ini tercatat ada empat kampung tematik di Kecamatan Cipondoh yang sedang dibangun.
Camat Cipondoh Kiki Wibhawa mengatakan, pembangunan kampung tematik berdasarkan potensi dan karakteristik wilayah masing-masing. Untuk Cipondoh potensi dan karakteristik itu berbeda-beda.
“Jadi banyak peluang untuk dibangun kampung-kampung tematik,” katanya, saat ditemui Rabu (20/2/2019).
Ia menegaskan, semua wilayah di Cipondoh bisa dibangun kampung tematik. Pemerintah Kota Tangerang juga terus mendorong pembangunannya.
Sementara lahirnya kampung tematik atas dasar kekompakan warga, gotong-royong, serta kepedulian membangun wilayahnya.
Adapun kampung tematik itu pertama Kampung Sambal Mangga di Kelurahan Poris Plawd. Di kampung tematik tersebut ciri khasnya terdapat kuliner sambal mangga.
Banyaknya pohon mangga di sepanjang jalan Perumahan Puri Dewata Indah, khususnya di RW 01 menginspirasi kaum ibu di sana membuat sambal dari bahan buah mangga.
Salah satu warga, Darti Suci mengatakan, pembuatan sambal Mangga ini dilakukan secara swadaya ibu-ibu. Kini kuliner ini disetujui kelurahan menjadi kuliner khas kampung tematik.
“Kita jadi memproduksi banyak karena kini banyak pesanan juga,” katanya.
Kedua, Kampung Lentera di Kelurahan Cipondoh Makmur. Lentera akronim dari kata lingkungan, elok, nyaman, tertib dan rapih. Di kampung gabungan warga RW 10 dan 07 itu masyarakatnya dikenal kompak dan rajin menjaga lingkungan. Sehingga lokasinya tertata rapih dan bersih.
Di sana juga ada kegiatan usaha warga membuat pot dengan bahan dasar limbah handuk. Di antaranya pot handuk telah dipasang di lingkungan warga. Selain itu kegiatan pembuatan jamu bubuk jahe yang berhasiat bagi kesehatan tubuh.
Pengurus RT 02/10 Endang Setiawan Prasetyo mengatakan, kegiatan pembuatan pot dari limbah handuk dibantu Karang Taruna. Usha ini terus berkembang.
“Alhamdullilah banyak pesanan,” katanya.
Ketiga Kampung Saung di Kelurahan Cipondoh Indah. Saung akronim dari kata sejuk, aman, unik, nyaman, dan guyup. Lokasi kampung tersebut sedang ditata di atas lahan fasos/fasum seluas 6.000 meter persegi.
Letaknya di Blok F RW 01, Perumahan Poris Indah. Sebelumnya Kampung Saung kerap dimanfaatkan untuk bersantai keluarga, bermain anak-anak, bahkan rapat-rapat warga.
Di sekitarnya banyak tanaman yang bermanfaat seperti pohon sukun, pisang, cabai, dan kelapa. Ada juga empang yang dimanfaatkan untuk mancing.
Saat ini sedang dibangun rumah ala Betawi. Sementara di dinding-dinding tembok banyak mural.
“Atas nama masyarakat di sini kami mengucapkan terimakasih karena pemerintah juga mensuport,” kata Ketua RT 08/01 Cipondoh Indah, Saiman.
Keempat, Kampung ATM di RT 04/02 Kelurahan Gondrong. ATM akronim dari kata atur, tata, dan modifikasi. Warga di wilayah tersebut saat ini sedang menata lingkungannya. Seperti membuat taman, mural, dan melakukan penyemaian bibit.
Sebelumnya warga di sana telah membuat biopori dan tanaman obat. Warga juga diimbau agar melakukan penyemaian benih dalam seminggu 50 bibit.
Ketua RT 04/02 Sabeni Hadi Saputra mengatakan, pemanfaatan kolam dan taman di bekas lokasi lahan tidur. Lantas warga bekerjabakti membersihkan lokasinya dan sekarang menatanya.
Nanti sekelilingnya bakal dipagar lancip seperti pensil. Ini melambangkan kampung di sini juga cerdas.
“Jadi yang tadinya kumuh kita sulap jadi rapih dan bersih,” katanya.
Wakil RT 04/02 Suparno menambahkan, bahwa warganya sebelumnya memang kompak dalam kegiatan. Bahkan membentuk paguyuban Bhineka yang terdiri dari 12 suku.
“Kami ucapkan terimakasih ke pemerintah setempat krena mendukung kehadiran kampung ATM,”katanya.(adv)