Dinas Kesehatan menggelar Talkshow dan Kampanye dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya.
Bertemakan “Ngampus Santai : Mari Bicara HIV”, acara tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tangerang Aini Suci Wismansyah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspa Dewi.
Wakil Walikota Sachrudin menerangkan bahwa edukasi, kampanye dan skrining HIV/AIDS kepada masyarakat umum perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengenali dan pengetahui serta melakukan pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS.
“Untuk itu kami terus berusaha memberikan pemahaman, lewat edukasi dan kampanye seperti ini. Tujuannya agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA),” jelas Wakil.
Penanggulangan HIV/AIDS sendiri ditekankan pada kondisi 3 Zero Tahun 2030 yaitu (Zero infeksi baru, Zero kematian karena AIDS, dan Zero stigma dan diskriminasi).
“Jangan lagi ada diskriminasi, justru kita harus berikan ruang bahwa ODHA juga bisa punya masa depan, inilah bentuk pelayanan kesehatan kita untuk mereka,” tambahnya.
“Semoga acara ini dapat menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membebaskan Indonesia khususnya Kota Tangerang dari penyakit HIV/AIDS,” harap Sachrudin.
Dengan mengenakan pakaian berwarna putih dan membawa keranjang, seluruh relawan berkeliling pusat perbelanjaan membagikan pita berwarna merah kepada pengunjung.
Usman Hardianto, anggota Kapeta mengatakan, sejatinya penderita HIV dan Aids perlu mendapatkan motovasi dan penanganan serius dari seluruh elemen masyarakat. Tujuannya , agar penderita dapat bangkit dan kembali berproduktif untuk menjalani kehidupan sehari – hari. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak mengintimidasi penderita HIV dan Aids,” ucapnya, Senin (9/12/2019).
Usman mengatakan, gejala dini penderita HIV dan Aids tidak dapat terlihat dalam waktu singkat. Namun, dalam jangka panjang, penyakit tersebut menyiksa penderitanya secara perlahan. “Bagi penderita positif, gejalanya berupa diare kronis dan TBC,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspa Dewi mengatakan, peringatan HIV dan AIDS ini sebagai pengingat akan bahaya penyakit menular tersebut. Ia pun meminta warga untuk tidak perlu takut penyakit itu namun membiasakan dengan pola hidup sehat.
Ia menyebutkan, dengan acara ini pihaknya ingin memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pemuda usia 20-30 tahun, bagaimana mereka mengenali, mencegah agar tidak tertular dan bisa bersahabat (anti stigma dan diskriminasi) terhadap ODHA.
“HIV/AIDS bisa dikendalikan dengan dia minum obat teratur dan pola hidup sehat,” ungkap Liza.
Pemerintah Kota Tangerang sendiri telah meluncurkan Layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang sudah ada hingga tingkat puskesmas. Layanan PDP jelas Liza merupakan upaya dari Dinkes untuk membuka dan mendekatkan ODHA agar tidak perlu lagi jauh-jauh untuk mendapatkan pengobatan.
“Dan yang dijaminkan oleh Pemkot Tangerang adalah tersedianya obat antiretroviral (ARV), harus selalu on stock. Artinya dia harus selalu ready, tidak boleh habis. Kalau habis nanti penyakit itu menjadi tidak terkendali,” papar Liza. (adv)