TANGERANG – Pemerintah Indonesia menunjuk maskapai penerbangan Batik Air (lion Grup) untuk memulangkan 245 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada Provinsi Hubei, China. Hal itu dilakukan pasca wabah virus Corona mewabah di negara tirai bambu tersebut.
Dalam misi penyelamatan tersebut, Lion Air Group mengerahkan armada Batik Air berjenis Airbus A 330-300 wide body dengan registrasi PK LDY (ID 8618) yang mampu mengangkut penumpang hingga 392 penumpang. Pesawat tersebut resmi bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menuju Wuhan, Sabtu (1/2/2020) pukul 13.00 WIB.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menjelaskan, alasan pihaknya memilih Batik Air dikarenakan hanya ada maskapai yang melayani rute Wuhan – Indonesia. Kedua operator tersebut antara lain Lion Air dan Sriwijaya. “Yang memiliki pesawat berukuran besar hanya Batik Air yang melayani rute tersebut,” ucapnya ketika ditemui awak media, Rabu (1/2/2020).
CEO Lion Grup Edward Sirait menjelaskan, pihaknya telah mengikuti prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan sesuai standar penerbangan internasional. Dimana, selama penerbangan berlangsung, semilan kru kabin akan menggunakan pakaian berlapis, masker, sarung tangan berlapis dan pelindung mata untuk mencegah petugas terkontaminasi virus tersebut. Bahkan, pihaknya mengklaim jika pesawat yang diberangkatkan memiliki teknologi canggih yang dapat mematikan virus Corona. “Pesawat ini memiliki sistem Eva cabin air filter. Udara didalam cabin akan diputar dan disaring sehingga virus dan bakteri akan mati dengan sendirinya, termasuk virus corona,” tegasnya.
Usai pemulangan, seluruh kruw dan pesawat akan dikarantina higga waktu yang ditentukan. Bahkan, pesawat akan dibersihkan selama empat belas hari sebelum dipergunakan kembali. “Pesawat akan kami gunakan kembali setelah dinyatakan laik operasi. seluruh kru baru dapat kembali ke keluarganya setelah dinyatakan tidak membawa sesuatu dalam dirinya,” pungkasnya.