TANGERANG – Mundurnya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari organisasi penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menuai dukungan didaerah. Salah satunya dari PGRI Kota Tangerang yang mendukung lima poin keputusan yang dikeluarkan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia ( PB PGRI).
Ketua PGRI Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, pihaknya mendukung lima poin keputusan yang diambil oleh PBPGRRI. Antara lain, pertama meminta pemerintah fokus terhadap penyediaan infrastruktur di daerah khususnya di daerah 3 T demi menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era pandemi ini. Kedua, PGRI memandang perlunya kehati-hatian dalam penggunaan anggaran POP yang harus dipertanggungjawabkan secara baik dan benar berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah. “Jangan sampai anggaran yang begitu besar ini disalahgunakan,” ucapnya kektika ditemui respublika.id, Senin (27/7/2020).
Ketiaga, kriteria pemilihan dan penetapan peserta program organisasi penggerak tidak jelas. PGRI memandang bahwa perlunya prioritas program yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja guru melalui penataan pengembangan dan mekanisme keprofesian guru berkelanjutan (Continuing Professional Development).
Keempat, PGRI sebagai mitra strategis Pemerintah dan pemerintah daerah berkomitmen terus membantu dan mendukung program pemerintah dalam memajukan Pendidikan Nasional. Saat ini PGRI melalui PGRI Smart Learning & Character Center (PGSLCC) dari pusat hingga daerah berkonsentrasi melakukan berbagai program peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas yang dilakukan secara masif dan terus menerus khususnya dalam mempersiapkan dan melaksanakan PJJ yang berkualitas.
Kelima, PGRI mengharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan perhatian yang serius dan sungguh-sungguh pada pemenuhan kekosongan guru akibat tidak ada rekrutmen selama 10 tahun terakhir. PGRI berharap pemerintah memprioritaskan penuntasan penerbitan SK Guru Honorer yang telah lulus seleksi PPPK sejak awal 2019, membuka rekrutmen guru baru dengan memberikan kesempatan kepada honorer yang memenuhi syarat, dan perhatian terhadap kesejahteraan honorer yang selama ini mengisi kekurangan guru dan sangat terdampak di era pandemi ini. “Kedepan diharapkan guru PNS ditambah lagi lah. Apakah itu pengangkatan guru honor ataupun metode lainnya. Kami PGRI Kota Tangerang mengikuti seluruh poin dari PBPGRI,” pungkasnya.