RESPUBLIKA.ID – Museum Palagan Lengkong, Kota Tangsel menjadi saksi perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan seutuhnya.
76 tahun silam bertepatan 25 Januari 1946 dipimpin Mayor Daan Mogot dengan dua rekan Perwiranya Letnan Soebianto Djojohadikusumo, dan Letnan Soetopo serta 33 orang Taruna gugur ketika melucuti persenjataan tentara Jepang.
Peristiwa berdarah itupun kini diperingati kembali, setelah dua tahun peringatan perjuangan di Kecamatan Serpong itu terhenti lantaran pandemi Covid 19 melanda.
Gubernur Akademi Militer (Akmil) Indonesia, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Robertus Legowo W.R. Jatmiko mengatakan, peristiwa perjuangan yang dilakukan Mayor Daan Mogot di Tangerang harus digaungkan.
Hal itu kata dia, agar masyarakat tau, bahwa perjuangan yang dilakukan usai proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan hanya di Ambarawa saja.
“Para wartawan harus memblow up supaya tau sejarah bahwa di Tangerang juga ada perjuangan heroik bukan hanya di Ambarawa, 10 November saja, ternyata di sini (Tangerang-red) juga ada,” kata Mayjen Legowo, usai meletakan karangan bunga di Tugu peristiwa Lengkong, Rabu (26/1/2022).
Kemudian, Legowo menuturkan, perjuangan di Lengkong adalah suatu peristiwa besar.
Menurutnya, Pemerintah Daerah dengan masyarakat sudah seharusnya merawat dan memperkenalkan kepada generasi muda untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
“Untuk masyarakat dan pemerintah setempat harus tahu bahwa ini (Peristiwa Lengkong-red) monumental, supaya tetap dipelihara dan diajak anak-anak sekolah berkunjung ke sini untuk membangkitkan semangat nasionalisme nya,” pungkasnya.