Peristiwa tragis kecelakaan maut di tanjakan Emen, Subang menyisakan cerita yang mendalam.
Seperti diungkapkan Ketua Panitia RAT ( Rapat Anggota Tahunan) Koperasi Simpan Pinjam Permata, Mailinda (54). Dirinya yang ketika kejadian duduk persis di belakang kursi pengemudi itu menyaksikan mulanya bus yang melaju di turunan tersebut menabrak sepeda motor
“Pas kejadian di turunan kenceng, lalu menghindari motor yang ada di depan,” ujarnya.
Bus bernomor polisi F 7959 AA yang melaju kencang itu pun gagal mengantisipasi tabrakan dengan sepeda motor honda beat nopol T 4382 MH tersebut. Busnya emang kenceng hilang kendali, daripada jatuh ke jurang bus banting ke kiri nabrak tebing, ” terang nya.
Melinda yang kini dalan perawatan di ruang rawat inap RSUD Tangsel pun merasakan saat bus tersebut terguling dan menghantam tebing, dirinya pun mengalami luka memar di kepala dan bagian tulang rusuknya.
” Mata memar tulang iga saya sakit, ngga tau kenapa ,” keluhnya.
Sementara itu, Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Royke Lumowa saat mengunjugi korban selamat di RSUD Tangsel memastikan pentingnya perbaikan jalur di tanjakan Emen. Pasalnya kejadian kecelakaan di lokasi itu, bukan hanya sekali ini, tapi sudah terjadi kejadian serupa sebelumnya.
Menurut Royke, pelu dibuatnya jalur penyelamat, bagi kendaraan yang melintas di tanjakan tersebut.
“Jalan itu rekayasa wajib geometris, jalan harus diukur lagi. kalau ada lahan, harusnya ada jalur penyelamat dan disiapkan Pemda setempat atau perhutani. Karena itu lahan perhutani kalau tidak salah,” terang Irjen Royke Lumowa, Minggu (11/2/2018) malam. (yy/firda)