Untuk Kepentingan Umum

STISIP Yupentek MoU dengan YAPELH

Kota Tangerang – Dalam rangka melestarikan lingkungan hidup khususnya di wilayah Kota Tangerang, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (STISIP) Yuppentek melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh), di Kampus Yuppentek, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tangerang, Selasa (13/2/18) malam.

MoU ini dilakukan lantaran ada kesamaan visi antara STISIP dengan Yapelh. Dimana, STISIP Yuppentek memiliki komitmen yang tinggi terhadap kepedulian lingkungan hidup.

“Kami punya kesamaan visi dengan Yapelh terkait kepedulian lingkungan hidup. Kami ingin ada kebersamaan dalam membangun Kota Tangerang agar lebih baik,” kata Rektor STSIP Yuppentek, Bambang Kurniawan, Rabu (14/2/18).

Menurut Bambang, STISIP Yuppentek memiliki latarbelakang core bisnis dan ilmu pemerintahan. Nah, kedua hal itu tentunya memiliki keterkaitan dengan kondisi Kota Tangerang saat ini.

Dimana, kota Tangerang ini merupakan kota seribu industri tentunya tidak bisa lepas dari permasalahan pencemaran lingkungan hidup.

“Kalau bicara industri tentu yang kita lihat pabrik-pabrik. Kalau bicara pabrik tentu yang kita pikirkan bagaimana limbahnya. Nah ini yang harus menjadi perhatian kita dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukannya terhadap kualitas lingkungan, pencemaran lingkungan terbesar berasal dari limbah rumah tangga. Sedangkan kedua, adalah limbah industri.

”Kalau melihat kondisi yang ada. Harus ada penyadaran melalui regulasi. Artinya harus ada proses penegakan hukum dari pemerintah daerah kepada pelanggar regulasi itu sendiri,” imbuhnya.

Lebih jauh Bambang memastikan, dengan kerjasama yang dibangun bersama Yapelh, ia berharap ke depannya dapat memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan hidup.

“Tujuan kita mengawal kualitas pembangunan baik dari lingkungan hidup baik dari masyatakat. Dua komponen ini saling berkaitan,” tandasnya.

Sementara Direktur Yapelh Uyus Setiabakti menjelaskan, dengan terjalinnya MoU ini ia berharap agar seluruh stakeholder bisa bersama-sama secara masif mengkampanyekan pelestarian lingkungan hidup.

“Yuppentek ini berisi akademisi dan jadi lebih mudah menyampaikan keinginan kami dalam menjaga lingkungan hidup. Out-putnya mereka bisa mengabdikan diri terhadap pelestarian lingkungan. Karena di kampus banyak anak muda,” kata Uyus.

Uyus menambahkan, salah satu hal yang mempresentasikan lingkungan hidup di Kota Tangerang yakni Sungai Cisadane. Permasalahan yang hingga kini belum juga terselesaikan adalah pencemaran sungai.

Dan yang paling krusial itu perilaku masyarakat kota dalam memperlakukan sampah, lingkungan sekitar, cara pandang tentang sampah, limbah dan tumbuhan.

“Kalau cara pikir sampah ini tidak boleh dibuang langsung ke sungai, Saya yakin air Cisadane akan jernih. Tapi ini semua perlu kesadaran dari masyarakat,” tandasnya.(man/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment