LEBAK – Keterlambatan penyaluran program Bantuan Sosial Beras (BSB) bagi masyarakat terdampak Covid 19 di Kabupaten Lebak disorot Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) Bambang Sugeng. Pihaknya meminta masalah tersebut segera mendapat penanganan serius dari transporter.
Hal itu diungkap Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Bambang Sugeng saat meninjau gudang beras Bulog Subdivre Lebak dan Cikande Serang, Sabtu (3/10/2020). Menurutnya, kendala keterlambatan penyaluran disebabkan minimnya armada yang dimiliki transporter untuk mengangkut bantuan. Pihaknya pun segera meminta transporter untuk melakukan penambahan armada dan berkoordinasi dengan pihak yang bertugas dilapangan. “Kepada transporter untuk segera manindaklanjuti dengan menambah armada. Selain itu, koordinasikan jadwal penyaluran antara transporter dan pendamping dilapangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta Bulog untuk memastikan beras yang didistribusikan ke penerima bantuan berkualitas baik dan layak pangan. “Segera diganti berasnya jika berkualitas rendah,” tambahnya.
Mengecek : Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Bambang Sugeng mengecek ketersediaan stok beras di gudang Bulog Subdivre Lebak dan Cikande Serang, Sabtu (3/10/2020)
Penyaluran beras di Prov Banten dari gudang Bulog ke KPM PKH dilaksanakan oleh PT Bhada Ghara Reksa (BGR). Direktur Komersial PT PT Bhada Ghara Reksa (BGR) Budi Santoso mengatkan, keterlambatan pengiriman disebabkan oleh buruknya cuaca dan medan yang sulit diakses dengan armadai angkutan berkapasitas besar.
Data yang diperoleh Kemensos RI, Gudang Cikande memiliki 9 unit penyimpanan dengan kapasitas 10 ribu ton dengan realisasi per 2 Oktober 2020 mencapai 1.714 ton atau 43 % alokasi untuk wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangsel.