Untuk Kepentingan Umum

Warga Curhat ke Haji Amud, Ini yang Dilakukannya

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud, S.Sos meminta agar Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang bisa memfasilitasi hak buruh yang dilanggar oleh pihak perusahaan.

Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan warga Desa Rajeg Mulya Kecamatan Rajeg, Leni Apriyanti, di Pondok Aspirasi Partai Golkar, Sabtu (20/3).

Kedatangan Leni Apriyanti di Pondok Aspirasi Partai Golkar Kabupaten Tangerang untuk mengadukan perlakukan perusahaan terhadap suaminya, Andi Juandi (53) yang bekerja sebagai scuriti di CV Metro Inti Prima Jalan Karet III Nomor 18 Desa Mekar Jaya Kecamatan Sepatan.

” Suami saya telah bekerja sekitar 10 tahun sebagai securiti, sampai meninggal. Kami hanya menerima santunan satu juta dari perusahaan. Kami berharap ada kebijakan yang pantas dari perusahaan, suami saya kan sudah cukup lama bekerja, hanya itu saya harapkan dari perusahaan. ” kata Leni kepada Muhamad Amud.

Menurut ibu dua anak ini, pihaknya telah berkirim surat kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang dan DPRD Kabupaten Tangerang. “Mohon dibantu pak, agar ada kebijakan yang layak buat kami,” kata Leni

Muhamad Amud, mengatakan dirinya akan mengawal keluhan warganya agar mendapatkan hak yang layak dari perusahaan.

” Suratnya kan sudah dikirim ke Disnaker dan DPRD, saya akan kawal masalah ini sampai tuntas.” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar ini berharap agar Disnaker Kabupaten Tangerang bisa memfasilitasi hak buruh yang tidak diberikan secara layak oleh perusahaan.

“Kalau sudah 10 tahun bekerja, dan pekerjanya meninggal tentu hak yang layak harus diberikan kepada pekerja. Kalau hanya satu juta rasanya kurang pas.” katanya

Anggota DPRD Dapil IV ini menegaskan, pihak keluarga hanya meminta kebijakan yang layak dari perusahaan.

“Permohonanya kan tidak berat, hanya minta kebijakan yang layak. Mudah-mudahan perusahaan mau mengabulkanya, apalagi almarhum merupakan tulang punggung bagi keluarga. Sekarang istrinya harus menghidupi kedua anaknya, ini sangat memprihatinkan. Saya hanya bicara nurani saja, kalau sudah 10 tahun bekerja dan saat meninggal hanya diberikan santunan satu juta rasanya tidak eloklah,”papar pria yang tinggal di Kecamatan Rajeg ini. (*)

Berita Lainnya
Leave a comment