Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Nurizky Permanajati mengatakan bahwa Keluarga Berencana (KB) harus menjadi kebutuhan setiap pasangan suami istri usia subur di Banten. Pasalnya, KB menurutnya solusi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di provinsi yang berdiri tahun 2000 ini.
Baca juga
Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber sosialisasi bertema
Promosi Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) Berkualitas dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Jumat (14/12/2018).
Dipaparkannya, provinsi Banten yang hanya memiliki luas wilayah sekitar 10 ribu kilometer persegi kini semakin sesak karena penduduknya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pertambahan penduduk itu, kata dia, karena tiga wilayah di utara Banten yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan menjadi tujuan migrasi penduduk. Karena tiga daerah tersebut menjadi salah satu tujuan orang mencari lapangan kerja.
“Sehingga migrasi penduduk itu turut berkontribusi pada laju pertumbuhan penduduk Banten, sehingfa populasi penduduk Banten pun semakin sesak, karena laju pertumbuhan penduduknya mencapai 1,94 persen. Angka ini masih diatas rata-rata nasional sebesar 1,19 persen,” paparnya.
Selain itu, faktor kelahiran di Banten turut memicu juga lonjakan penduduk, karena setiap tahun bayi-bayi yang dilahirkan terus bertambah.
Akibat dari terus bertambahnya jumlah penduduk, terang dia, Banten menanggung beban yang cukup berat, diantaranya harus menyediakan infrastruktur layanan publik dasar, seperti kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
“Sehingga, persoalan kependudukan menjadi masalah serius di Banten. Karena jumlah pengangguran juga tinggi. Hal ini menjadi catatan kita, bahwa program KB harus semakin ditingkatkan,” paparnya.
Untuk mendorong terwujudnya target meningkatnya peserta KB, kata dia, sosialisasi serta edukasi terkait KB harus semakin digencarkan.
“Dengan sosialisasi seperti kita berharap wawasan masyarakat seputar KB bertambah dan mereka menjadikan KB sebagai kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya.