Kota Tangsel
Beranda / Tangerang Raya / Kota Tangsel / Komunitas Seniman Tari Tangsel Minta DPRD dan Dindikbud Dorong Tarian Geprak Cimor Jadi Identitas Budaya Daerah

Komunitas Seniman Tari Tangsel Minta DPRD dan Dindikbud Dorong Tarian Geprak Cimor Jadi Identitas Budaya Daerah

img 20251016 wa0020
Komunitas Seniman Tari Tangsel Minta DPRD dan Dindikbud Dorong Tarian Geprak Cimor Jadi Identitas Budaya Daerah

RESPUBLIKA.ID – Komunitas Seniman Tari Tangerang Selatan (KSTT) meminta DPRD serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) mendorong tarian Geprak Cimor menjadi identitas budaya daerah.

Permintaan itu dilakukan sebagai upaya pelestarian budaya lokal dan juga menjadikan tarian itu sebagai kekayaan intelektual khas Tangsel.

Dalam audiensi bersama KSTT, Komisi II DPRD Tangsel menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh melalui tiga fungsi utama lembaga yakni legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

Melalui fungsi legislasi, DPRD mendorong agar tarian Geprak Cimor dapat diakui secara resmi sebagai kekayaan intelektual daerah, sekaligus menjadi simbol kebanggaan masyarakat Tangerang Selatan.

Dukungan itu diharapkan memperkuat jati diri kota yang dikenal sebagai wilayah metropolitan dengan keragaman budaya. Sementara, dalam fungsi pengawasan DPRD menekankan pentingnya pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan seni dan budaya yang dikelola Dindikbud serta Dinas Pariwisata (Dispar) Tangsel, termasuk memastikan keterlibatan para pelaku seni lokal dalam setiap kegiatan kebudayaan yang digelar.

Semangat Besarkan Cabor Mantapkan Langkah Mahludin Daftar Pemilihan Ketua KONI Tangsel

“DPRD akan memastikan bahwa program pelestarian budaya benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan melibatkan pelaku seni di Tangsel,” ujar ketua komisi II, Ricky Yuanda Bastian, Rabu (15/10/ 2025).

Kemudian, melalui fungsi budgeting, Komisi II DPRD Tangsel mengaku berkomitmen untuk mendorong peningkatan alokasi anggaran bagi Dindikbud ataupun Dispar, mengingat keterbatasan dana yang selama ini menjadi kendala dalam mengakomodasi seluruh pelaku seni dan kegiatan kebudayaan.

“Dukungan anggaran itu diharapkan turut memperkuat upaya pelestarian cagar budaya serta pengembangan seni tradisional, termasuk Geprak Cimor,” ucap anggota Komisi II DPRD Tangsel, Dadang Darmawan.

Selain dari sisi kebijakan dan pendanaan, kata Dadang, DPRD juga menilai bahwa pelestarian budaya memiliki dampak sosial yang positif. Kegiatan seni, terutama seni tari dapat menjadi sarana yang efektif untuk meminimalisir kekerasan terhadap anak dan remaja, serta mengurangi ketergantungan mereka terhadap gawai dengan mengarahkan energi ke aktivitas kreatif dan produktif.

Menurut Dadang, untuk memperluas dampaknya, DPRD mendukung agar seni tari dapat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler.

Kadin Tangsel Tetapkan 660 Peserta Sah Mukota Lanjutan, Caretaker Tegaskan Sesuai AD/ART Kadin Indonesia

“Dengan begitu, nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, dan kebanggaan terhadap budaya lokal dapat tertanam sejak dini di lingkungan sekolah. Melalui pendidikan dan kegiatan seni yang terarah, anak-anak diharapkan tumbuh dengan karakter kuat, disiplin, dan mencintai budaya daerahnya,” tambah Dadang.

Dindikbud Kota Tangsel juga mengakui bahwa penerapan program Pemajuan Kebudayaan di daerah masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dari sisi anggaran dan sumber daya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Tangsel, Yana Rodiana, menuturkan, bahwa saat ini kegiatan kebudayaan mencakup tiga seksi utama, yakni sejarah, cagar budaya, dan kesenian.

Kata dia, masing-masing seksie memiliki tanggung jawab berbeda namun saling berkaitan dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal.

“Untuk bidang cagar budaya saja, kami memiliki sekitar sepuluh objek penting kebudayaan (OPK) dan satu situs cagar budaya yang harus dikaji. Namun, anggarannya masih sangat terbatas,” ungkap Yana.

Dindikbud Tangsel Tunggu Hasil Analisa TPPK Sekolah Tindak Lanjuti Dugaan Perundungan

Karena keterbatasan itu, pihaknya berupaya lebih selektif dan kreatif dalam menyusun kegiatan kebudayaan setiap tahunnya. Fokus diarahkan pada program prioritas yang tetap mendorong pelestarian budaya dan pembinaan kesenian tanpa mengulang pola kegiatan yang sama.

Kendati begitu, Dindikbud Tangsel tetap berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Yana menuturkan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sejumlah kota sekitar, serta melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar kegiatan budaya juga memberikan dampak terhadap pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.

“Kami tidak bisa hanya menuntut, tetapi harus saling bergandeng tangan. Dengan sinergi dan kerja sama lintas pihak, program kebudayaan tetap bisa berjalan meski dengan anggaran yang terbatas,”tandasnya.

Loading...
×
×